Sanggul bu Polwan (cerita Hair fetish)




sudah 3 tahun berlalu sejak kejadian tragis yang mengubah hidup Nisa. Peristiwa yang dimaksud adalah peristiwa dimana dia dirampok dan dipotong rambutnya secara paksa oleh Tono dan Doni. Kejadian yang awalnya dianggp mengerikan itu lama-lama Nisa anggap menggairahkan. Dari kejadian itu, Nisa memasuki dunia asing yang disebut sebagai Hair Fetish.

Setelah meninggalkan hobi dunia malam, Nisa menemukan Hobi baru, memotong rambut cewek. Untuk memuaskan hobinya, Nisa menawarkan jasa potong rambut pada teman dan kenalannya. Metode yang dia gunakan adalah potong kuncir atau potong kepang, bahkan dia juga memotong rambut yang dicepol atau dikonde. Semua korbannya, berakhir dengan potongan ekstrim, mulai dari cepak layaknya tentara sampai botak.

Kini Nisa sudah di tahap terakhir masa kuliahnya. Kali ini dia tengah menyelesaikan Skripsinya. Suatu hari Nisa mengendarai motornya menuju kampus. Awalnya perjalannya lancar. Namun, Nisa terjebak macet di perempatan lampu merah. Karena sudah janji dengan pembimbing untuk tepat waktu, Nisa melakukan Manuver dengan belok ke dalam gang, memasuki wilayah perumahan yang sempit.5 menit kemudian, akhirnya Nisa keluar dari gang, kembali ke Jalan raya. Namun sayang, diberhentikan oleh seorang Polwan.

Polwan: tolong tunjukan Sim dan STNK-nya.

Nisa: apa salah saya bu? 

Polwan: anda tadi keluar dari jalur masuk.

Nisa: tapi jalurnya kan luas, orang bisa masuk dan keluar, kan? 

Polwan: anda gak liat rambu di gang itu? Cepat tunjukan sim dan stnk-nya.

Nisa menuruti perkataan polwan itu. Bu Polwan kemudian mengambil SIM Nisa. Selagi bu Polwan menulis surat tilang, Nisa memperhatikan Polwan ini mengenakan Jilbab yang ketat sehingga terlihat jendolan mungil dibelakang kepalanya. Awalnya Nisa jengkel dengan penilangan ini, namun Nisa menemukan mangsa selanjutnya.

Polwan: SIM kamu saya sita. Bisa diambil seminggu lagi.

Setelah mendapat surat tilang, Nisa melanjutkan perjalanannya. Sesampainya di kampus, Nisa didamprat dosennya karena telat datang. Hal ini jelas menguatkan niat Nisa untuk balas dendam pada Polwan itu.

Keesokan harinya, Nisa mendatangi pos polwan itu. Nisa berniat menjebak si Polwan sehingga seakan akan Polwan ini meminta sogokan dari Nisa. sesampainya di sana, Nisa menemukan tidak ada siapa siapa di pos itu. Nisa langsung kedalam, tiba tiba mendengar suara terengah engah dari kamar mandi. Perlahan, Nisa mendekati Pintu, kemudian dia mengintip melalui celah yang terbuka. Rupanya di dalam pos itu, si Polwan sedang berhubungan badan dengan seorang Pria.

Melihat hal ini, Nisa langsung merekamnya. Si Polwan nungging menghadap tembok sambil digenjot dari belakang oleh pria yang sesekali mencium bagian belakang jilbab polwan. Tidak hanya itu, Pria itu melepas jilbab polwan dan menjatuhkan jilbabnya ke lantai. Terlihatlah cepol sang polwan yang diikat dengan ikat rambut merah tepat diatas ubun ubunnya. Si pria meremas remas cepol itu, sesekali dia endus dan cium gundukan rambut itu. Hal itu membuat ikatan cepolnya melonngar, semakin si pria menggenjotnya, lama kelamaan karet di cepol polwan terlepas hingga terurailah rambut polwan panjangnya sampai ke tali bra.

Tiba tiba si Pria mencabut mr P nya dari Ms V si Polwan, dia memposisikan si polwan untuk berlutut lalu si pria menmbakan spermanya tepat di ubun ubun Polwan.

Polwan: lagi lagi di rambut. Kotor tahu, mas

Pria: biarin, Shela. Katanya sperma bisa bikin rambut makin panjang

Polwan: gimana saya ngebersihinnya Mas? Kalo keramas sekarang, bakal lama keringnya. 

Pria: sini mas bersihin

Pria itu mengeluarkan sisir, dengan sisir itu dia balurkan sperma dia ke seluruh bagian rambut polwan itu hingga mengkilap.

Polwan: kapan mas mau motong rambut aku?

Pria: untuk sementara panjangin dulu ya

Polwan: sampai kapan mas? Rambut aku Ini udh melanggar aturan.

Pria: tenang aja.

Nisa secepatnya pergi dari pos polisi itu. Sesampainya di rumah, Nisa menonton rekaman tadi. Dia baru pertama kalinya menyaksikan seks secara langsung, apalagi melihat sperma melumuri rambut.

Selama seminggu, Nisa memata matai Polwan bernama Shela itu. Ternyata pria itu sering sekali mengunjungi Polwan Shela untuk berhubungan badan. Tidak hanya itu, pria ini juga datang untuk memotong rambut teman-teman Shela. Nisa memanfaatkan momen ini untuk merekamnya. Nisa terangsang sekaligus kagum dengan apa yang dilakukan pria pada rambut Shela. timbul perasaan Nisa ingin menjadi budak Nafsu Pria ini.

Akhirnya hari yang ditunggu Nisa telah tiba. Nisa mendatangi Pos Polwan Shela. Terlihat Polwan Shela sedang mengurus dokumen. Nisa pun langsung dipersilahkan duduk.

Nisa: saya mau ambil SIM saya

Shela: oh ya, ini (sambil menyerahkan SIM)

Nisa: (memandang dengan heran)

Shela: kenapa dek?

Nisa: itu yang putih putih di jilbab ibu apa ya

Polwan Shela kaget mendengar hal ini. Dengan panik l, dia meraba kepalanya. Sebenarnya tidak ada apa apa di sana, Nisa cuma memulai jurusnya.

Nisa: sini saya tunjukin dimana putihnya (berdiri dari kursi kemudian menuju belakang Shela)

Shela: gak usah dek, mungkin adek salah liat.

Nisa: saya gak salah liat kok. Malah saya tahu kenapa ada sperma di dalam jilbab ibu.

Nisa menunjukan Hp yang memainkan video syur Shela dan si Pria. Shela tidak percaya dengan apa yang dia lihat

Nisa: gara gara kamu saya jadi batal sidang. Sekarang saya harus ngapain dengan video ini?

Shela: tolong hapus rekaman itu. Saya bakal lakukan apa saja

Nisa: apa saja? Oh kalau gitu saya minta ini

Nisa mencabut paksa jilbab Polwan hingga lepas dan terlihat jelas rambut polwan yang hitam mengkilap dicepol keatas tepat diubun ubun. Nisa mengusap cepol polwan, dia merasakan sesuatu yang lengket dan basah serta amis. Ini membuat Nisa terangsang. "ikuti saya jika tak mau rekaman itu tersebar," kata Nisa. Shela hanya mengangguk.

Nisa menggunakan borgol untuk mengikat kedua tangan Shela di belakang kursi. Setelah itu, Nisa mengeluarkan Cape dari tasnya dan menutupi tubuh Sheila.

Sheila: tolong jangan potong rambut saya, saya...

Nisa: apa? Udh janji sama majikannmu itu? Saat ini dan seterusnya, kamu adalah budak aku.

Nisa mencabut karet cepol Shela sehingga rambutnya terurai. Nisa memnyeret kursi Nisa ke Kamar Mandi. Dia membasahi rambut sepanjang tali bra itu dengan air. Setelah seluruh kepala Shela basah, Nisa melumuri rambut sheila dengan Shampo. Dalam 10 menit, nisa mengkeramasi rambut Shela yang berbusa ini. Akhirnya Nisa membilasnya dengan air sampai bersih.

Terakhir, Nisa mengeluarkan hair dryer dan mengeringkan rambut Shela. Setelah itu, Nisa mengikat rambut Shela ke bentuk cepol seperti tadi. Nisa hendak mengambil gunting dari tasnya. Ternyata dia lupa membawa gunting. Nisa membongkar meja Shela hingga dia menemukan belati. "tolong, jangan pakai itu. Itu tumpul" kata Shela.

Tanpa mempedulikannya, Nisa meraih cepol Shela. Dia menarik cepol itu kebawa hingga kepala Shela menengadah keatas, kemudian Nisan menempatkan mata pisau belati tepat di ubun ubun shela dan dibawah cepol nya. Dengan perlahan, Nisa mengiris cepol sembari polwan itu menangis. Memang benar apa kata Shela, belati itu tumpul. Nisa kesulitan mengiris gundukan rambut Polwan ini. Namun dia menikmati ekspresi kesakitan Shela. Nisa mengencangkan kekuatannya untuk mengiris cepol Shela. 

Shela: tolong hentikan, saya harus ngomong apa sama mas?

Nisa: gak akan dan gak peduli.

Shela memang pernah dipotong rambutnya oleh pria itu dan dia menikmatinya. Tapi kini dia merasa sakit, malu dan terhina. Rambutnya seakan tercabut satu percatu ketika mata pisau belati mengiris cepolnya.

Tak lama kemudian cepol itu terlepas dari kepala Shela. Kini rambut Shela pendek sebahu tidak beraturan. Shela masih menangis. Karena kasihan, Nisa keluar dari post untuk membeli gunting di warung. Sekembalinya di post, Nisa merapihkan potongan rambut Sheila. Kini, rambut sheila pendek cepak seperti tentara.

Nisa: sudah sudah, jangan nangis. Jika cowok bilang ini Kenapa? Bilang saja ini ulah saya dan saya sama seperti mas itu.

Shela: apa maksudnya?

Nisa: kamu gak perlu tahu, majikanmu pasti ngerti. Biar aku yang tanggung jawab

Setelah semua beres, Nisa memasukan cepolnya ke bungkus plastik. Dia langsung melaju kembali ke rumah.

Comments

Popular Posts