Tuesday 19 July 2016

Miss Asuka

thanks to Sujatmiko Katimin

Saya berkerja di kantor perwakilan sebuah perusahaan packing jepang di jakarta, berbekal kemampuan berbahasa jepang yang baik, dengan tidak terlalu sulit saya masuk berkerja di kantor itu. Setiap sebulan dalam seminggu kantor selalu kedatangan staf dari jepang dan tugas saya adalah mendampingi mereka selama di jakarta dalam kegiatan mereka bertemu kolega perusahaan atau saat mereka ingin di dampingi saat berlibut di akhir tugas mereka di jakarta sebelum kembali ke jepang. Sekian banyak orang jepang yang datang ada satu yang menarik perhatian saya. Dia adalah Miss Asuka penampilannya formal layaknya wanita kantoran parasnya cantik layaknya artis jepang padahal umurnya sudah 35 tahun namun yg paling menggoda adalah rambut hitam panjang lurus sepinggangnya yang sehat tercuri pandang oleh saya suatu ketika di kantor karena biasanya ia menyanggul rambutnya di kantor dan dia masih lajang di umurnya sekarang.
Tentu saja saya tak berani menunjukan ketertarikan itu di kantor karena memang orang jepang sangat tertutup untuk berkomunikasi di luar kepentingan kerja dan ada sedikit sinisme mereka akan kerja orang orang kita. Mereka tak segan memberhentikan karyawan bila diketahui melanggar beberapa disiplin kerja. Tak terkecuali Miss Asuka dia sangat jarang berbicara kepada orang lain bahkan lebih tertutup dari orang jepang lainnya di kantor itu. Kabar yang terdengar miss Asuka disukai oleh kolega satu jepangnya di kantor yaitu Mr. Yama namun diketahui dia sudah menikah. Dan sepertinya Mr. Yama ini termasuk yang agresif dakam mencari perhatian miss Asuka. Namun miss Asuka terlihat selalu menghindar entah dia sudah punya pasangan atau menghindari lelaki macam Mr. Yama.
Diantara orang jepang di kantor saya kadang menjadi teman ngobrol mereka terutama yang Pria. Layaknya ekspatriat pria yg berkunjung tak lama di Indonesia, obrolan mereka kadang menanyakan tempat tempat hiburan dari yang biasa sampai plus plus. Pak Yama pernah keceplosan bahwa ia sangat ingin bercinta dengan miss Asuka tapi dari yang dia bilang dia selalu ditolak bahkan pernah ditampar oleh miss Asuka ketika dia dengan sengaja memegang pantat Miss Asuka saat factory visit berdua dengan miss Asuka di pabrik Karawang.
Tiba-tiba sikap miss Asuka berubah 180 derajat kepada saya. Wajahnya selalu terlihat marah dan kesal ketika berhadapan dengan saya. Bahkan ia kini sudah tidak mau didampingi oleh saya ketika dinas keluar kantor yang menjadi tugas saya. Dan sikap yang sana ditunjukan Mr. Tama yang sering mencari-cari kesalahan saya di kantor dan berkata bernada tinggi. Mr. Edo teman akrab orang Jepang saya di kantor juga bingung akan tingkah mereka terhadap saya. Puncaknya ketika kami bertiga dalan satu ruangan karena penasaran saya terus pandangi wajah miss Asuka yang terlihat marah kepada saya. Tanpa diduga miss Asuka menampar saya disaksikan Mr. Yama lalu bergegas pergi dari ruangan. Mr. Yama bertanya apa yang telah saya lakukan kepada Miss Asuka hingga se marah itu. Saya pun menjawab tidak melakukan apapun terhadap miss Asuka. Dan kebingungan ini terjawab sudah. Personalia kantor meminta saya datang saat itu ke ruangannya dan yang saya duga buntut dari kejadian kemarin adalah saya akan di pecat dari kantor itu. Pak Personalia yang merupakan teman akrab di kantor menyatakan kebingungannya dengan kasus yang saya alami karena Ia kenal dekat dengan saya. Dia gag bisa membantu banyak atas pemberhentian saya. Lalu ia menyodorkan beberapa lembar kertas berisi print out email yang diterima Miss Asuka yg membuatnya meminta saya diberhentikan.
Saya mulai membaca lembar demi lembar kertas itu. Saya pun menghela nafas panjang usai membacanya. Pantas saja miss Asuka begitu marah kepada saya email-email ini adalah black mail kepada miss Asuka berisi rayuan mesum kepadanya yang mengatasnamakan diri LhLover yang merupakan id name pribadi saya. Sayapun langsung paham siapa yang melakukan ini pada saya. Dan kepada Personalia saya katakan bersedia berhenti namun saya tidak menerima tuduhan atas saya.
Keluar dari ruang personalia saya dihadang Mr. Yama yang langsung memaki maki saya dalam bahasa jepang. Dalam diam saya berlalu begitu saja menuju meja saya membereskan barang barang pribadi dan bergegas keluar dari kantor itu. Miss Asuka tidak terlihat di ruangannya dan tanpa di sangka kami bertemu di lorong lift, menyadari itu saya kembali rona mukanya menampakan kemarahan dan kesempatan itu saya gunakan untuk memberi dia pernyataan. Dalam bahasa jepang saya sampaikan "Miss bukan saya pelakunya, anda tak serendah itu di hadapan saya" Tanggapan dia pun dingin dan pintu lift yang menutup menjadi pemisah tatapan kami berdua.
Sekian bulan saya sudah memiliki pekerjaan lagi sebagai PR disebuah perusahaan swasta domestik. Sekian lama itu juga saya sudah tidak bertemu miss Asuka. Dari info yang didapat personalia teman saya di kantor terdahulu Miss Asuka masih bekerja seperti biasanya namun Mr Yama dikataakan sudah tidak bekerja di perwakilan Jakarta lagi dan tidak akan ditugaskan kembali kesini. Tak lupa saya menanyakan keadaan miss Asuka pasca kepergian saya dari kantor, teman saya bilang Dia terlihat lebih terbuka bahkan sangat terbuka sekarang bergaul di kantor. Dalam lamunan saya membayangkan semoga miss Asuka sudah tau kebenarannya. Semakin larut saya memikirkan miss Asuka semakin terbayang rambut indahnya yang hitam panjang itu melambai lambai memikat. Dan membayangkan lagi mungkin rambutnya kini sudah pendek sebagai respon email email rayuan mesum dahulu yang ia terima kebanyakan berisi pujian terhadap rambut indahnya.
Siang itu panas sekali, saya yang sedang ada tugas menemui klien perusahaan di sebuah gedung daerah thamrin bergegas memacu motor saya agar tidak berlama lama tersengat panas dan ngadem di gedung itu. Selesai menemui klien di lt. 30 segera saya turun dengan lift ke lantai dasar. Sendirian sampai lt 7 masuk seorang wanita yang saya pastikan itu adalah miss Asuka. Dia tidak menyadari kalau pria dibelakangnya adalah saya karena dia berjalan menunduk. Saya perhatikan penampilannya tidak ada yang berubah kecuali sanggul rambutnya yg semakin besar. Syukurlah artinya rambutnya masih panjang. Bathinku.
Ting, sampai di lantai dasar dengan segera saya berucap dalam bahasa jepang. Halo Miss..sudah dapatkan kebenarannya. Miss Asuka pun menoleh dan terlihat wajah terkejut nya saat mengenali saya. "He..herman" sembari menunjuk saya. Dan dia pun langsung menunduk sambil kami berdua keluar lift. Dan dalam menunduknya miss Asuka berbicara bahwa ia memohon maaf telah menuduh saya dahulu dan trlah mengeluarkan saya dari kantor. Sekarang dia telah tahu bahwa semua itu adalah ulah Mr. Yama. Dengan menundukan bahu ala jepang di meminta maaf kepada saya. Saya pun memaafkan nya dan berkata Dia sudah saya maafkan saat teakhir di lift kantor dahulu dan sudah melupakan apa yang terjadi dahulu. Dan di ujung lobi dia begegas naik mobil kantornya seraya meminta maaf kembali.
Semenjak pertemuan itu, saya tak habis membayangkan seberapa panjang rambut miss Asuka kini dilihat dari sanggulnya yg semakin besar dan fikiran fetish saya pun menggiring hayalan bagaimana nikmatnya menciumi dan puasnya memainkan lalu memotong rambut missAsuka sejumput demi sejumput sampai pendek. Dan hayalan itu seolah bersambut. Sebuah email dari kantor lama meminta kesediaan saya menemani miss Asuka dalam pertemuan klien yang dahulu pernah saya fasilitasi dengan kantor. Di dalamnya disebutkan bahwa miss Asuka sendiri yang meminta saya dengan sangat. Dan mungkin sudah jodoh tanggalnya pun saat saya sedang off di kantor baru. Tanpa banyak kata saya balas dalam email .... Okey
Meeting berlangsung singkat dan miss Asuka terlihat amat berterima kasih atas bantuan saya dalam meeting tersebut dan sebagai tanda terimakasih miss Asuka mengajak saya kembali bersama team nya untuk makan bersama di sebuah resto Khas Indonesia daerah kelapa gading. Dan kebetulan saya dan miss Asuka hanya bertiga dalam mobil beserta sopir sedangkan yg lain ada di mobil yang lain. Saat itu saya manfaatkan untuk mengenal lebih dekat miss Asuka yang benar kata teman saya sudah lebih terbuka. Sepanjang perjalanan di mobil pembicaraan kami semakin hangat bahkan miss Asuka sampai tidak ingat telah menggerai sanggulnya memperlihatkan panjang rambutnya yg sudah sepantat lebih. Ketika saya puji rambut panjangnya yg indah itu, seketika miss Asuka tersadar dan membetulkan kembali sanggulnya dan perbincangan kami pun menjadi kikuk. Saya yakin dia masih merasa bersalah.
Hari-hari selanjutnya hari hubungan saya dengannya semakin dekat, namun akan kembali berakhir kikuk ketika saya mulai memuji rambutnya. Dan lusa adalah saatnya dia kembali ke jepang. Melalui pesan singkat dia mengundang saya ke Apartemennya di kawasan sudirman malam ini seraya meminta dengan sangat kehadiran saya dan agar jangan sampai tidak datang, karena sangat penting untuk kami berdua katanya. Singkat cerita saya sudah datang ke apartemennya hanya dia sendiri disana yg saya tahu itu adalah apartemen dinasnya dari kantor. Miss Asuka mulai membuka pembicaraan dari saat saya berpisah terakhir dari kantornya dan kebenaran yang dia dapat bahwa Mr. Yama lah yang telah menfitnah saya dahulu. Dia pun curhat kenapa ia masih belum berkeluarga yang dia ceritakan dia trauma dengan pria yang hanya cinta pada keelokan tubuhnya tanpa mau mengerti hatinya. Dan dia merasa amat bersalah karena trauma dan fitnah itu telah membuat saya keluar dari kantor sehingga ketika saya memuji rambutnya dia akan bersikap kikuk setelahnya. Saya pun kembali menegaskan saya sudah melupakannya dan tidak mau miss Asuka terus merasa bersalah.
Tanpa aba aba miss Asuka mengerai sanggulnya di depan mata saya, membuat saya tercengang beberapa detik melihat keindahan itu. Dan tangan saya digenggamnya seraya berkata dalam bahasa Indonesia yg kaku.
"Herman.... Tolong potong rambut saya. Subagai permintaan maaf saya dan cara saya melupakan kesalahan lalu saya"
Miss asuka menyodorkan gunting ke tangan saya. Saya terbengong bengong dibuatnya
"Herman.. Saya mohon"
Ini lah mimpi saya yg menjadi kenyataan. Seperti mimpi saya dahulu saya akan memotong rambut panjang miss asuka sejumput demi sejumput sampai pendek seperti model pixie. Hasrat fetish saya tak terbendung. Mengurangi ketegangan adik saya mulai menyisiri dengan ruas jari rambut miss Asuka yg terlihat sudah pasrah membelakangi saya.Mudah sekali dan terasa halus. Saya jumput rambut kiri wajahnya dan kres kres. Rambut sepanjang 70cm itu pun tergunting dari kepalanya, saya teruskan menjumput rambut kanannya dan kembali rambut itu terlepas dari kepala si cantik miss asuka. Tak tahan saja jumput semua sisa rambut panjangnya segenggaman dan kres kres agak sulit kali ini karena memang tebal dan lebat sampai kepala miss asuka agak terdorong dan kini miss asuka bermodel bob tak beraturan. Saya kumpulkan rambutnya yang terpotong. Belum sempat saya serahkan miss Asuka sudah bilang agar membuang saja potongan itu. Saya pun mengangguk dan mengikat potongan rambut itu dan memasukannya dalam tas.
Dalam bahasa jepang miss asuka berkata "Besok saya ke jepang untuk waktu yang lebih lama dari sebelumnya. Saya harap kita dapat bertemu kembali"
Sambil mempersilahkan saya pulang. Miss asuka dengan bob berantakannya itu memberi hormat khas jepang kepada saya dan saya melakukan hal yang sama.
Sepanjang perjalanan pulang saya sudah tak sabar untuk menciumi potongan rambutnya di tas saya. Dan potongan itu jadi kenang kenangan saya bersamanya.

No comments:

Post a Comment

SALON HAIRJOB