MALAM PENGUKUHAN PART 1

 Jennifer, ratu perempuan dari perkumpulan mahasiswa tahun itu, berbicara kepada para mahasiswa baru. Itu adalah malam induksi perkumpulan itu.

“Jadi, kalian para gadis ingin bergabung dengan perkumpulan eksklusif ini. Tidak seperti saingan kami yang lain, kami bangga memiliki ritual pengukuhan. "

Anggota senior dari perkumpulan itu membawa sebuah "roda undian" yang dipasang secara vertikal. Itu ditutupi dengan kain tebal, jadi para freshies tidak tahu apa itu.

“Bagi mereka yang berubah pikiran, sekaranglah kesempatan Anda untuk pergi. Kalau tidak, saya berasumsi bahwa semua orang di ruangan ini siap untuk induksi. "

Tidak ada yang meninggalkan ruangan, jadi Jennifer terus berbicara kepada delapan mahasiswa baru.

"Baik. Tugasnya sederhana, ”kata Jennifer, berhenti sejenak sebelum melanjutkan. "Anda semua akan menerima potongan rambut dari anggota senior."

semua kaget mendengar pernyataan Jenifer ini. 8 mahasiswa itu saling berbisik.

"Diam!" Jennifer menunjuk ke arah roda undian, “ini adalah roda. Masing-masing dari kalian akan memutar roda. Saat roda berhenti berputar, angka yang ditunjukkan oleh penunjuk adalah jumlah inci rambut yang akan hilang. Jika angkanya sama atau lebih besar dari panjang rambut, maka dia akan dicukur sampai botak. ”

Lebih banyak napas memenuhi udara saat roda dibuka. Roda itu berdiameter sekitar 1,5 meter dan dibagi menjadi 10 sektor merah dan biru bergantian. Pada sektor-sektornya diberi label nomor-nomor yang menunjukan seberapa panjang rambut yang harus dipotong: 4, 8 12, 24

"Anda mungkin bertanya-tanya apa arti warna-warna itu," kata Jennifer. “Jika Anda dapat warna merah, maka poni anda akan di potong  Jika Anda memutarnya menjadi biru, poni tidak akan dipotong, kecuali seluruh kepala Anda dicukur, tentunya! ”

Gadis-gadis baru di ruangan itu mulai meraba-raba rambut mereka, membelai mereka untuk terakhir kalinya. Semua dari mereka memakai rambut melewati bahu mereka tanpa poni, dan beberapa dari mereka bahkan memiliki rambut yang sangat panjang sampai menutupi punggung mereka!

“Anda semua mungkin berpikir bahwa perpeloncoan ini kejam, tapi saya jamin bahwa semua anggota yang lebih senior di sini, termasuk saya, telah mengalami perubahan di tahun-tahun pertama kami. Prosesnya benar-benar acak, dan adil karena Anda yang akan memutar roda, daripada kami yang memutuskan untuk Anda. ”

"Bawa alat potong rambut," perintah Jennifer.

Gadis-gadis senior membawa bangku, jubah merah muda, dan troli penata rambut yang berisi berbagai macam peralatan. Jennifer mengambil gunting besar dari troli, memotong gunting di udara tiga kali dan menyatakan:

Biarkan pemotongan dimulai!

Gadis-gadis itu menuliskan nama mereka di selembar kertas kecil dan menempatkan mereka dalam mangkuk besar yang dibagikan. Mangkuk itu diletakkan di depan Jennifer, dan dia mengeluarkan sebuah nama

"Mary, kamu yang pertama!"

Para mahasiswa tersentak kaget ketika Mary dipanggil, karena rambutnya adalah salah satu yang terpanjang di antara delapan gadis. Saat dia berjalan ke roda, semua mata tertuju pada rambut coklat muda bergelombang yang mencapai pantatnya.

Mary memegang tepi roda, sedikit ragu-ragu, lalu memutarnya. Semua mata tertuju pada roda saat semua orang bertanya-tanya berapa banyak rambutnya yang akan dipotong.

18 Biru

Mary tersentak ketika dia menyadari bahwa 18 inci rambutnya akan dipotong. Salah satu gadis senior membawanya ke bangku di tengah ruangan dan jubah merah muda menutupi tubuhnya. Barberette menarik rambutnya yang terperangkap dari bawah jubah, dan melepaskannya. Saat surainya yang berat menampar jubahnya, Mary tahu bahwa butuh waktu lama sebelum rambutnya bisa melakukannya lagi.

Barberette mengumpulkan rambut menjadi ekor kuda dan mengikatnya dengan karet gelang. Dia kemudian mengukur 18 inci dari bagian bawah rambut dengan pita pengukur, dan memindahkan pita ke panjang itu.

"Bisakah Anda melakukannya terlebih dahulu?" kata tukang cukur sambil menyerahkan gunting besar kepada Jennifer.

"Dengan senang hati," jawab Jennifer saat dia mengambil gunting. Dia membuka bilahnya yang mengancam dan dengan bercanda memotongnya di udara di depan Mary. "selamat tinggal."

gunting kemudian ditempatkan di sekitar pangkal kuncir kuda di atas karet gelang; setidaknya dua tahun rambut coklat bergelombang tebal tergantung di bawah gunting. Jennifer memegang rambutekor kuda yang tebal itu, kemudian memotongnya.

Ikatan rambut yang tebal cukup merepotkan, butuh waktu lama untuk memotongnya tetapi akhirnya rambut tersebut takluk oleh gunting Jeniffer

Celepuk! Ekor kuda Mary 18 inci jatuh ke lantai. Rambut yang tersisa di kepalanya sekarang hanya menyentuh bahunya! Jennifer mengambil kuncir kuda yang dipotong dan mengangkatnya tinggi-tinggi agar semua orang melihatnya, menyebabkan gadis-gadis senior bersorak sorai.

Air mata mulai mengalir deras di pipi Mary saat melihat ekor kudanya terpisah dari kepalanya.

"sisanya ku serahkan padamu,”kata Jennifer kepada tukang cukur sambil mengembalikan guntingnya.

rambut Mary diratakan menjadi bob yang panjangnya hampir tidak menyentuh bahunya.

“Selamat datang di perkumpulan mahasiswa"